Mendikbud Nadiem Makarim meminta orangtua atau sekolah untuk aktif melaksanakan administasi pendataan siswa agar merasakan bantuan kuota gratis Kemendikbud.
Begitu juga di perguruan tinggi, pimpinannya juga harus aktif. Hal itu demi mahasiswa atau dosen memperoleh kuota gratis.
“Jadi supaya siswa atau mahasiswa bisa menikmati kuota gratis yang telah diperjuangkan oleh pemerintah pusat,” ucap Nadiem dalam keterangan resminya, Kamis (4/3/2021). Dia menjelaskan, semua kepala satuan pendidikan dan kepala dinas bertanggung jawab memberikan kuota gratis kepada murid atau mahasiswa. “Bila ada tantangan, kami di pusat siap bantu dan dukung,” sebut dia.
Nadiem memastikan, Kemendikbud tidak pernah menyalurkan kuota gratis internet ke pihak sekolah atau universitas. Kuota gratis, bilang dia, langsung diberikan ke nomor ponsel para siswa, guru, mahasiswa, dan dosen yang aktif dan terdaftar di Dapodik atau PDDikti. “Yang meregistrasi nomornya adalah sekolah dan universitas karena Kemendikbud harus mengikuti data di Dapodik dan PDDikti,” jelas dia.
Besaran paket data gratis
Besaran kuota gratis memang mengalami penurunan di tahun ini, bila dibanding perolehan tahun lalu. Namun, kuota gratis yang diperoleh lebih fleksibel karena berbentuk kuota umum. Sedangkan kuota belajar sudah tidak ada lagi.
Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan memperoleh volume kuota sebanyak 7 gigabyte (GB) per bulan. Tahun lalu, mereka memperoleh 15 GB per bulan. Siswa pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh volume kuota sebanyak 10 GB per bulan. Di tahun lalu memperoleh 35 GB per bulan. Sementara untuk guru PAUD, jenjang pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh 12 GB per bulan. Program kuota gratis tahun lalu mendapatkan 42 GB per bulan. Sedangkan untuk mahasiswa dan dosen akan memperoleh kuota sebanyak 15 GB per bulan. Pada tahun lalu, mereka mempeorleh kuota gratis sebanyak 50 GB per bulan.
Meski berbentuk kuota umum, penerima kuota gratis tidak bisa mengakses laman Instagram, Facebook, dan TikTok. Kuota gratis itu juga tidak bisa digunakan untuk membuka aplikasi game dan situs yang telah diblokir oleh Kemenkominfo.
“Untuk aplikasi Zoom dan YouTube bisa digunakan. Yang benar-benar kita kecualikan itu untuk entertainment. Jadi yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan tidak bisa digunakan,” jelas dia.
Tanggal penyaluran kuota gratis
Bantuan kuota gratis akan disalurkan pada tanggal 11-15 setiap bulannya dan berlaku selama 30 hari sejak kuota gratis diterima. Bagi yang sudah menerima kuota gratis di November-Desember 2020, maka mereka dipastikan akan menerima kembali. Kecuali, mereka yang mengggunakan kuota gratisnya di bawah 1 GB. “Itu mereka tidak terima lagi, kita berasumsi bahwa mereka tidak membutuhkan,” ungkap dia.
Bagi yang belum menerima atau nomornya berubah, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan.
Pertama, calon penerima harus melapor kepada pimpinan satuan pendidikan sebelum bulan April 2021, agar bisa memperoleh bantuan kuota gratis. “Jadi siswa atau guru bisa melapor ke pimpinan sekolah maupun perguruan tinggi, agar dapat dan merasakan kuota gratis dari pemerintah,” ujarnya.
Kedua, pimpinan atau operator sekolah dan perguruan tinggi harus mengunggah SPTJM untuk nomor yang berubah atau nomor baru yang akan memperoleh kuota gratis.
Halaman unggahnya di http://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id (untuk sekolah) atau http://pddikti.kemdikbud.go.id (untuk perguruan tinggi).
Sumber : Kompas.com