Kuliah jurusan IPA selalu menjadi favorit alias memiliki persaingan yang tinggi selama bertahun-tahun, terutama di kampus-kampus PTN di Pulau Jawa.
Proses pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 oleh pihak sekolah kini tengah berlangsung. Artinya, siswa yang dinyatakan eligible untuk ikut SNMPTN 2021 perlu memikirkan dengan matang program studi ( prodi) atau jurusan apa yang akan dipilih.
Berbeda dari tahun sebelumnya, pemilihan prodi di SNMPTN 2021 memiliki ketentuan berbeda.
Tahun ini, siswa bisa memilih dua prodi di satu atau dua PTN. Hanya saja, salah satunya harus di perguruan tinggi atau politeknik yang berlokasi sesuai domisili.
Dengan kata lain, jika siswa memilih dua program studi, maka salah satunya harus prodi di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya. Jika memilih satu program studi saja, dapat memilih PTN yang berada di provinsi manapun.
Selain itu, jika siswa dinyatakan lolos SNMPTN 2021, maka siswa tidak bisa menolak pilihan prodi yang telah diambil dan tidak bisa lagi ikut UTBK-SBMPTN 2021.
Sebagai pertimbangan dalam memilih prodi, ada sejumlah prodi yang cukup diminati atau menjadi incaran peserta SNMPTN 2020 meski daya tampung tak begitu banyak. Sehingga, tingkat persaingan atau keketatan masuk prodi tersebut menjadi tinggi.
“Ada kecenderungan para siswa untuk fokus dan tertarik pada bidang-bidang teknik disusul dengan farmasi, baru ke program studi lain yang jadi incaran,” kata Prof. Nasih pada konferensi daring tahun lalu.
Keketatan persaingan sendiri merupakan perbandingan antara persentase peserta yang diterima dengan jumlah pendaftar.
Misalnya, dari total 10.000 pendaftar untuk jurusan Saintek, PTN hanya menerima 100 mahasiswa, maka keketatannya sebesar 100:10.000 atau 1:100 atau 1 persen, yang berarti dari 100 pelamar hanya 1 orang yang diterima. Sehingga semakin kecil persentase, maka persaingan semakin ketat.
Pilih Kuliah Jurusan IPA di 20 Prodi Saintek (IPA) Favorit di SNMPTN 2020
Berikut 20 prodi Saintek atau jurusan kuliah IPA dengan keketatan tertinggi di SNMPTN 2020, melansir data LTMPT:
- Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran Keketatan: 1,20 persen
- Farmasi, Universitas Diponegoro
Keketatan: 1,26 persen - Farmasi, Universitas Sebelas Maret
Keketatan: 1,38 persen - Farmasi, Universitas Syiah Kuala
Keketatan: 1,61 persen - Kedokteran Gigi, Universitas Diponegoro
Keketatan: 1,73 persen - Teknik Informatika, Universitas Hasanuddin
- Keketatan: 1,80 persen
- Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Keketatan: 1,85 persen - Farmasi, Universitas Padjadjaran
Keketatan: 1,88 persen - Teknik Informatika, Universitas Negeri Malang
- Keketatan: 1,88 persen
- Farmasi, Universitas Jenderal Soedirman
Keketatan: 1,89 persen - Sistem dan Teknologi Informasi, Universitas Negeri Jakarta
Keketatan: 1,90 persen - Ilmu Aktuaria, Universitas Gadjah Mada
Keketatan: 1,93 persen - Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Yogyakarta
Keketatan: 1,96 persen - Gizi, UPN “Veteran” Jakarta Keketatan: 2,03 persen
- Farmasi, Universitas Lampung Keketatan: 2,14 persen
- Gizi, Universitas Diponegoro Keketatan: 2,15 persen
- Farmasi, Universitas Hasanuddin
Keketatan: 2,17 persen - Keperawatan, Universitas Jenderal Soedirman
Keketatan: 2,18 persen - Psikologi, Universitas Padjadjaran
Keketatan: 2,20 persen - Ilmu Gizi, Universitas Jenderal Soedirman
Keketatan: 2,23
Sumber : Kompas.com
Nah, itu gambaran dari SNMPTN 2020 yang lalu. Kamu sudah punya gambaran kan? Jadi kamu sekarang sudah bisa persiapan pilih jurusan kuliah jurusan IPA di SNMPTN 2021. Persiapkan belajarmu ya. Kalo kamu butuh belajar tambahan dan teman belajar yang asik, silahkan hubungi agar kamu bisa dapetin pengajar yang bagus dan cocok buat kamu.